JFW 10/11: Inspirasi Busana Muslim

[Warning! this is a long post loaded with pictures]

Inilah mungkin show yang paling ditunggu-tunggu para muslimah Indonesia. Show yang menampilkan tujuh desainer busana muslim yang bernaung di bawah APPMI (Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia) ini diisi oleh Irna Mutiara, Yuyuk Nurmaisyah, Najua Yanti, Nuniek Mawardi, Hannie Hananto, dan Dian Pelangi. masing-masing membawakan tema yang berbeda, jadi sore itu, kami semua disuguhi berbagai pilihan busana muslim. Tinggal pilih deh mana yang paling cocok sama style kita.

Diawali dengan Irna Mutiara yang mengambil tema Romantic Return. Saya langsung merasa seperti berada di dunia RPG (Role Playing Game) :D Terinspirasi oleh gaya busana putri Persia dalam Prince of Persia, layar runway pun menyuguhkan potongan filmnya :D Saya kurang tahu dengan musiknya, tapi kayanya sih diambil dari film itu juga deh.. Apalagi ketika baju-bajunya muncul di catwalk.. desainnya.. felt very RPG!

Romantic Return menawarkan gaun-gaun panjang dalam warna-warna netral dengan motif print klasik yang, uniknya, sengaja dibuat sedikit cacat. Ternyata, ini merupakan pesan tersembunyi yang menyiratkan keadaan masa kini di mana dunia dalam kecemasan terhadap keadaan serba tak menentu namun harus tetap tertantang untuk selalu berkreasi.

Motif yang sengaja dibuat tidak sempurna

Ok, blame me si fotografer amatir ini, ga bisa ambil foto Tante Irna pas di runway, ditebus di sini.. hehe.. :p

Selepas dari dunia fantasi yang romantis, saya dibawa ke kedamaian taman yang eksotis. Yuyuk Nurmaisyah membawa tema Garden Luxury yang diinspirasi warna-warna flora; orange, khaki putty, bougainvillea.

Najua Yanti dengan koleksi Shining On menghadirkan permainan warna-warna musim panas dalam style artistic exotic bohemian.

Aerial Treasure by Nuniek Mawardi terinspirasi kepulauan Mikronesia, Polinesia, dan Oseania yang tampak dari atas, dimunculkan dalam dominasi tenun ikat.

=== istirahat dulu yaa.. saya sambung lagi dalam beberapa menit... I'll be back! :D ===
.
.
.
== saya kembaliii..! :D ==

Adalah Hannie Hananto yang meneduhkan runway dengan warna biru dan putihnya. Mengangkat penggabungan motif batik Indonesia dengan motif porselen Cina, gaya modern kontemporer dimunculkan dalam Travelodge.

Pesona tenun Kalimantan Barat berbahan rawsilk dan sifon silk diperagakan Savitri dalam Catch Your Eyes. Perpaduan sempurna etnik-feminin.

Warna-warni Dian Pelangi menutup show. Terinsiprasi era Bedouin, koleksi Dian menggunakan berbagai macam bahan dari mulai songket, ATBM, jumputan hingga batik. Mismatch bahan, volume dan aneka aksesoris turut pula meramaikan baju-baju karyanya. Dengan siluet yang ga biasa ini, ga salah lagi, Estranged sangat menarik perhatian para muslimah muda yang hadir.

Marshanda for Dian Pelangi

Dian, the designer, muncul dalam abaya berwarna pelangi

So, which ones are your favorites?