Friday, August 24, 2012

Cantik & Halal: Mission Possible

Wanita mana yang ga ingin tampil cantik. Yang ini, pasti semua pada akur. Menampilkan diri dengan rapi, bersih dan cantik membuat kita merasa lebih bahagia dan percaya diri. Keseharian wanita memang selalu dekat dengan kosmetik.

Kita tentu saja sudah punya cara dan tolok ukur sendiri soal kosmetik mana yang oke dan tidak, yang akan kita pakai seterusnya dan mana yang tidak. Sudah pasti produk kecantikan itu harus aman, diracik dari bahan-bahan yang bermutu, dan tentunya cocok dengan kulit. Akan tetapi, sebagai muslimah, ada concern lain terhadap kosmetik; halal atau tidakkah?

Bagi saya pribadi, "halal/tidak" belum terlalu lama menjadi pertimbangan mendasar dalam memilih suatu kosmetik. Namun seiring waktu saya pahami bahwa segala yang kita konsumsi ataupun pakai harus halal demi menjaga kesucian dan kesempurnaan ibadah. Jika saya berdandan dengan niat ibadah tampil cantik bagi suami, misalnya, bagaimana bisa bernilai 10 kalau kosmetik yang digunakan ternyata tidak halal?

Karena itu, halal pun kemudian menjadi kebutuhan.

Masalahnya…
menemukan produk kecantikan baik itu skincare maupun kosmetik (selanjutnya keduanya akan saya wakili dengan kata kosmetik) yang terjamin dan memenuhi standard halal itu tidak mudah. Masih sedikit merk yang mencantumkan label halal pada kemasan produknya.

Akibatnya, setiap memilih kosmetik saya jadi merasa berada dalam area abu-abu.


Ketika label halal tidak tercantum pada produk, yang bisa kita lakukan demi menghindari produk tidak halal adalah dengan selalu mengecek daftar ingredient. Bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan umumnya halal. Ekstrak yang diambil dari ikan juga biasanya halal. Sedangkan bahan-bahan yang berasal dari binatang yang diharamkan seperti babi sudah pasti haram.

Tapi seringkali tidak sesederhana itu. Bahan tumbuhan yang halal bisa jadi haram bila dicampur dengan enzim hewan, kita juga seringkali tidak paham bahan apa saja yang mungkin berasal dari babi, atau hewan lain yang tidak disembelih dengan halal.


Daftar ingredient yang selalu ditulis dengan font mungil juga agak menyulitkan, bahkan meskipun saya mengetahui beberapa nama bahan kosmetik seringkali tidak bisa terlalu teliti ketika membaca daftar tersebut. Belum lagi produk yang tidak mencantumkan daftar bahannya. Lalu, bagaimana pula dengan konsumen yang tidak terlalu tahu dan paham nama-nama paten yang tertera di kemasan?

Untungnya…
kesadaran akan pentingnya kosmetik halal meningkat. Setelah Wardah - yang memang telah lama menyatakan diri halal - baru-baru ini saya mendengar salah satu merk terkemuka di Indonesia  mengumumkan bahwa produknya halal. Ini memperlihatkan gejala positif di mana produsen pun mulai melihat perlunya sertifikasi halal atas produknya. Dengan adanya LPPOM (Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia) sebagai lembaga sertifikasi, kita bisa yakin bahwa suatu kosmetik itu halal apabila telah bercap halal dari lembaga tersebut.
Label halal pada kemasan Blush On Wardah

Kebutuhan akan jaminan halal, alih-alih merepotkan, sebenarnya justru menantang bagi para produsen kosmetik, agar memformulasikan produknya dengan bahan-bahan dan cara olah yang halal dan berkualitas. Riset dan pengembangan produk akan terus terpacu untuk memenuhi standard tinggi para muslimah yang menuntut kosmetik yang bermutu, sekaligus halal.

Di mana ada tantangan, di situ ada kesempatan, setuju?

Karenanya…
selain produsen mengupayakan sertifikasi halal bagi produk-produknya, sosialisasi mengenai kosmetik halal itu penting. Kontes blog yang diadakan BLOGdetik bersama MUI dan Wardah ini salah satu caranya. Dengan banyaknya blogger yang menulis tentang kosmetik halal melalui kontes blog, semakin tersebar pula kesadaran terhadap kosmetik halal.

Workshop atau talkshow mengenai kosmetik halal juga akan membantu pengguna kosmetik seperti kita-kita ini supaya makin paham tentang konsep halal pada produk kecantikan. Cukup sering saya mengikuti workshop yang diadakan oleh berbagai merk produk kecantikan, tak pernah ada pembahasan mengenai isu halal ini.

Merk-merk yang telah mendapat sertifikasi halal dari MUI pun biasanya hanya memproklamirkan bahwa produk mereka halal tanpa pernah memperdalam penjelasan mengenai; mengapa halal, apa saja sih ingredient kosmetik yang haram itu, bagaimana mereka menggunakan bahan lain yang memiliki fungsi serupa namun halal, dan lain sebagainya. Hal-hal semacam ini belum disentuh oleh produsen kosmetika untuk disosialisasikan, padahal saya yakin konsumen terutama muslimah punya setumpuk pertanyaan untuk dibahas.

Workshop kosmetik halal dengan mengundang para konsumen, blogger, follower Twitter maupun Facebook-er dapat memperdalam pengetahuan kita mengenai kosmetik halal, disamping tentunya mempromosikan produk itu sendiri.

Wardah, senjata cantik yang halal
Sebagai merk kosmetik yang telah mendapat sertifikat halal dari MUI, Wardah punya tempat tersendiri di hati para muslimah. Saya sendiri sudah mencoba beberapa produk Wardah. Selain halal, produk wardah juga sangat terjangkau dengan kualitas bersaing.

Ketika menyambangi counter Wardah di bilangan Sudirman, saya senang sekali melihat Wardah telah banyak mengembangkan produknya, dari mulai produk perawatan kulitnya, tata rias dasar hingga dekoratif, serta wewangiannya juga. Semakin banyak varian, dan semakin lengkap. Wardah juga mempunyai lini produk yang lebih eksklusif dan dikemas dalam packaging yang lebih mewah.

Tak sabar saya menunggu inovasi apa lagi yang kelak akan dihadirkan Wardah untuk mempercantik wanita Indonesia.

Pilihan Living Daisy untuk make up sehari-hari
dengan Wardah

(1) Lightening two way cake, Light Feel 01
(2) Eye shadow G
(3) Eye liner pencil, black
(4) Blush on B
(5) Exclusive Lipstick, Sweet Orchid
(6) Wonder shine lipgloss 04

+
Sunscreen gel SPF 30, sebelum make up
Body mist Flame, biar segar seharian

=


Maka...
ketika ketiga unsur sudah menyatu;
(1) lembaga yang kompeten dalam mengakomodir kebutuhan akan jaminan halal pada kosmetik,
(2) produsen kosmetik yang semakin paham akan keinginan konsumen, dan
(3) konsumen yang semakin terbuka wawasannya tentang pentingnya kosmetik halal (dengan begitu akan ikut 'mendesak' produsen untuk memproduksi kosmetik halal dan mendaftarkannya),
misi para muslimah untuk senantiasa tampil cantik dengan kosmetik halal bukanlah mustahil.

*
Tulisan ini dibuat untuk lomba blog #KosmetikHalal

7 comments:

  1. salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
    jujur dalam segala hal tidak akan mengubah duniamu menjadi buruk ,.
    ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

    ReplyDelete
  2. Saya juga pakai wardah, mbak.
    Saya suka sama loose powdernya. harganya cukup bersahabat dan bisa dipakai lama he he...
    Salam kenal saya Deasy, follower baru blog mbak.
    mampir juga ke blog saya ya ^^
    baladapenulisamatir.blogspot.com

    ReplyDelete
  3. hi mba, i'm shani. your new follower from bali. lam knal ya ^^
    aku juga pake and seneennggg banget ama wardah, warna lipsticknya bagus" and lip glossnya cakep buat di bibir! Thx for wardah, uda halal pula hati tenang pas make ^^

    Love your blog ^^ mind following each other ?
    http://hatta-shani.blogspot.com/

    See u ^^

    ReplyDelete
  4. Saya jg dah 1bulan baru paje produk Wardah,, tp kulit saya jd kusam+kering+ada garis tawa yg jelas bgt...
    Sbelumnya pke produk POND's tp krn diragukan kehalalannya jd b'alih k Wardah
    Plissss ..bntu aku ya?

    ReplyDelete

Your say..

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails