Tuesday, July 24, 2012

Bawa Daku ke GP Singapura

Kalau ditanya sejak kapan suka F1, maka cerita diawali beberapa tahun silam jamannya kuliah. Waktu itu teman kos yang punya tv (saya ga punya, kecian yaa) menyetel siaran langsung F1. Seketika saya langsung jatcin sama deru mesin dan body seksi jet darat Formula Satu. Sejak itu saya selalu numpang nonton di kamar teman saya itu, atau kalau dia sedang tidak ada saya numpang di warung makan ber-tv dekat kos-kosan (niat banget! :p)

Balada numpang nonton

Makanya ketika Infiniti - yang ikut menjadi sponsor tim Red Bull Racing - mengadakan kompetisi di mana pemenangnya akan dibawa ke Singapura untuk menyaksikan balap F1 secara langsung, semangat berlomba pun berkobar.

Logo Infiniti di moncong RBR

Jadi, kenapa harus saya yang diboyong Infiniti ke night race di Singapura?
Alasannya
3 I

I yang pertama:
I breathe F1



Iya, sehari-hari saya menganut falsafah F1;

“Pertahankan laju, jangan menyerah,
sampai kesempatan itu datang, ambil segera”

Ini pelajaran yang saya ambil setelah mengamati berbagai balap F1.

Dalam banyak situasi, kita sering berpikir untuk menyerah saja karena orang lain pasti lebih baik dari kita, dia lebih oke lebih beruntung, pasti bukan kita pemenangnya dan berbagai pikiran negatif lainnya. Kalau selalu berpikir begitu, mana mungkin RBR dan Sebastian Vettel bisa mencuat jadi juara baru di tengah dominasi nama-nama mapan lainnya!

Jadi, usahakan saja dulu!

Saya sering melihat kejadian di balap F1, yang kelihatannya sudah akan menang, ternyata mendadak engine failure. Yang mengambil kesempatan tentu saja pembalap di belakangnya. Atau seperti kejadian di GP Silverstone lalu ketika Mark Webber dari tim RBR akhirnya bisa mengambil puncak podium dari Fernando Alonso yang semakin melambat karena bannya habis.

Semua bisa terjadi, kita hanya harus mempertahankan laju dan konsentrasi. Lalu ketika kesempatan tiba, DRS on!

“Live the moment”

Saya suka wajah gembira dan selebrasi pembalap ketika meraih podium. Menang tentu saja senang, maka bergembira dan rayakan bersama rekan setim, dan esok kita berjuang lagi!

I yang ke-2:
I live tweet F1

Tsaah biarpun nonton cuma modal selonjoran di lantai, live tweet F1 musti serasa nonton langsung dari Grandstand. Laporan dijamin panas terperdaya, eh, terpercaya (moga-moga :p).

Saya mulai suka ngetweet F1 sejak GP Europe di Valencia beberapa waktu lalu. Karena ternyata seru sendiri kalo ngetweet F1, waktu British GP di Silverstone, sampe Qualifying pun di-live tweet (kebetulan Qualifying Silverstone seru sih karena hujan).

Tapi selama bulan puasa libur dulu ya tweet F1-nya, maap loh buat yang biasanya setia tune in (pede banget :p). Waktu GP di Hockenheim lalu saya sempet sih ngetweet di akhir race.

Sebagian dari kehebohan saya waktu nge-tweet F1:

Valencia

Silverstone

Hockenheim Ring
(usai race, lagi nunggu dipanggil ke podium)

Yang kelewatan, jangan khawatir, untuk lengkapnya saya sudah Chirpstory-in kok. Di bawah sini yaa (/^-^)/
=> F1 GP of Europe
=> F1 British GP Qualifying
=> F1 British GP Silverstone

I yang ke-3:
I dream F1

Meski ga tidur di kasur dengan sprei bergambar mobil atau pembalap F1, saya tetap bermimpi seputar F1.

 Mimpi 1
Nangkring di bawah podium

Mimpi 2
Tour de Garage

Mimpi 3
Ada di antara para penonton ini

Akankah ada salah satunyaaa aja bisa terwujud? Semoga saja ya *ngomong sama chequered flag yang berkibar.

***

Artikel ini dibuat untuk Infiniti F1 Challenge Writing Competition

3 comments:

  1. salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
    Pikiran yang positiv dan tindakan yang positiv akan membawamu pada hasil yang positiv.,.
    ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

    ReplyDelete
  2. semua artikel disini brmanfaat semua menambah pengetahuan

    ReplyDelete

Your say..

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails