Asyik mBatik

Sabtu tgl 4 Februari lalu, saya mendapat pengalaman baru; belajar mbatik! ^_^

Penasaran dengan gimana sebenernya proses pembuatan batik, ketika TikShirt (tau dong TikShirt, itu looh yang baju-bajunya juga dipakai di film Arisan!2, yang fashion spread-nya pernah saya posting di sini) dan Grand Indonesia woro-woro via Twitter bahwa akan mengadakan kelas mbatik, saya langsung tertarik. Syaratnya gampang aja, cukup dengan belanja 150rb di Level One bisa ikutan kelas tersebut. Sayangnya, karena sering hujan, saya ga sempat-sempat ke Level One padahal ada beberapa butik di sana yang lagi sale koleksi musim lalu-nya. Jadi, ketika Grand Indo sebar-sebar free invitation, langsung deh saya samber :D

Maka di sanalah saya Sabtu sore itu, di main atrium East Mall Grand Indonesia, bersama sesama batik enthusiast, ndeprok mengelilingi tungku.

Sambil mendengarkan kisah tentang batik Peranakan yang banyak dipengaruhi etnis Tionghoa, para peserta kelas mbatik serius menorehkan malam pada kain yang sudah digambari motif.

Pak William Kwan, Henry Ying dan Iwet Ramadhan berbincang tentang proses mbatik dan batik Peranakan

Menunggu malam mencair

Saya pilih motif sepasang ikan ini, kayanya romantis gitu :D

Motif ikan, salah satu motif yang banyak ditemui pada batik Peranakan

mbatik sempet-sempetnya narsis :D

Close-up dikit!

Kami juga diajari cara memegang canting yg benar. Canting ga boleh 'tidur' karena nanti malam-nya bisa tumpah, posisi canting dan kainnya kira2 kaya di foto ini. Tapi itu karena lagi pose (tsaaah :p) jadi posisi jari kurang benar, harusnya agak ke atas sedikit jangan terlalu di ujung.

Rupanya yaa sodara-sodara, melukiskan malam di atas kain itu syusyaah >.<
Belepotan, meleot-leot deey

Setelah kain digambari dengan malam jadi begini *tutup muka malyuu

Kirain udah selesai, tnyata belum.
Ternyata e ternyata, batik tulis itu harus dimalami bolak-balik, jadi setelah satu sisi diberi malam, sisi sebaliknya juga.

Setelah cukup yakin (sebenernya ga yakin sih :p apalagi klo liat punya temen sebelah yg bagus bgt hasilnya T_T), kain yang sudah dikerjakan itu memasuki pos selanjutnya; pencelupan dan pewarnaan.

Dicelup dan diwarnai

Setelah dikeringkan, hasilnya... jreng jreeeng!

Bagian depan

Bagian belakang

Nah, itu baru satu kali diwarnain cyin. Jadi kalo kita kepingin batik warna-warni ya proses tadi bakal diulang lagi; bagian yg tidak ingin diwarnai ditutup dengan malam, kemudian dicelup lagi. Waah pantas saja ya, batik tulis itu cukup mahal harganya mengingat rumitnya pengerjaannya.

Saya senang sekali mendapat asupan ilmu baru di hari libur. Next time kalo TikShirt ngadain lagi, ikutan lagi aaah. Kali aja next time hasil mbatiknya bisa lebih okeh ^_^

Kalo kamu, pernah nyoba mbatik?